Nasi Pecel “Onclang”
Bagi mereka yang memiliki ikatan dengan Kota Salatiga, Nasi Pecel “Onclang” Madya di depan kantor wali kota tentu tidak asing lagi. Rumah makan yang “nyempil” di antara gang sempit itu menyajikan cita rasa makanan rumahan. Jadi, pelanggannya yang sudah melalang buana, selalu ingin kembali ke “rumah” itu.
Tidak ada salahnya juga Anda yang belum pernah mampir ke warung ini menjajal makanan sederhana, nikmat, dan murah meriah ini. Berbekal Rp 3.000, Anda dapat menyantap sepiring nasi pecel atau dengan Rp 5.000 menikmati nasi pecel plus telur dadar onclang.
Menu terakhir itu adalah favorit para pelanggan. Di warung itu juga tersedia babat iso, ati ampela, dan ayam panggang. Harga semua lauk itu Rp 3.000-Rp 6.000.
Onclang yang tenar itu adalah irisan daun bawang yang diaduk bersama telur kemudian didadar. Setelah matang, diiris dan disajikan bersama nasi pecel berbumbu saus kacang. Aroma daun bawang itu membuat nasi pecel lebih segar, terutama karena aroma khas daun bawang itu cukup kuat.
Untuk mencari lokasi warung yang sudah beroperasi sejak tahun 1973 itu tidak terlalu mudah. Tidak ada papan reklame di tepi jalan. Padahal, lokasinya di dekat kantor wali kota. Lebih tepatnya berseberangan. Sekitar 50 meter dari sana ada gang kecil yang hanya bisa dilintasi sepeda motor. Sekitar 60 meter dari muka gang terlihat sosok warung mungil itu.
Walaupun mungil, jangan pernah meragukan kebersihan dan kehigienisannya. Warung itu bak rumah nan terawat. Warung itu menjadi satu dengan rumah. Sebagian meja makannya nyaris bertemu muka dengan ruang tamu rumah pemilik warung, Mbah Mul, yang bernama lengkap Sarah Mulyani (75).
“Saya makan di sini sejak SMA, tahun 1990-an. Di sini bersih dan rasa pecelnya enak. Murah pula,” ujar Indri (30), seorang pelanggan, Kamis (8/10).
Soal kebersihan, Mbah Mul enggan berkompromi. Hal itu tidak terlepas dari kebiasaan dia suka kebersihan. Saat hendak memesan makanan, kala berpergian, di selalu melirik dapur warung makan yang didatanginya. Jika dapur warung itu bersih, dia berani memesan. Sebaliknya, jika kondisi dapur kotor, dia langsung meninggalkan warung tersebut.
“Kebiasaan itu saya terapkan juga di sini,” kata Mbah Mul. Para pelanggan warung itu umumnya orang yang suka makanan enak dengan harga makanan terjangkau kantong. Mereka adalah mahasiswa, pegawai kantoran, dan anak sekolah.
Alasannya sederhana, lokasi warung itu dahulu dekat dengan sekolah.
Hmmm, nasi pecel mudah ditemukan di mana saja. Namun, nasi pecel onclang hanya ada di Salatiga. Mau mencoba? Siapa tahu Anda malah kangen rumah setelah bersantap di sini. (Antony Lee)
Menggambarkan kesucian manusia yang baru lahir. Gerakannya halus dan lembut. Tidak seluruh tubuh digerakan.